MindMap Gallery Peta Pikiran Nyeri
NYERI: DEFINISI, ETIOLOGI, TANDA DAN GEJALA, KLASIFIKASI NYERI, FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI
Edited at 2021-06-29 13:28:42NYERI
DEFINISI
definisi
nyeri adalah suatu perasaan yang tidak menyenangkan dan disebabkan oleh stimuus spesifik seperti mekanik, termal, kimia atau elektrik pada ujung-ujung syaraf atau nyeri adalah suatu sensori yang tidak menyenangkan dari suatu pengalaman emosional disertai kerusakan jaringan secara aktual maupun potensial atau kerusakan jaringan secara menyeluruh
ETIOLOGI
Penyebab nyeri dapat diklasifikasikan kedalam 2 golongan
penyebab yang berhubungan dengan fisik
secara fisik, misalnya penyebab nyeri adalah trauma (baik trauma mekanik, termis, kimiawi, maupun elektrik) neoplasma, peradangan, gangguan sirkulasi darah. nyeri yang disebabkan oleh faktor psikis berkaitan dengan terganggunya serabut saraf reseptor nyeri. Serabut saraf reseptor nyeri ini terletak dan tersebar pada lapisan kulit dan pada jaringan-jaringan tertentu yang terletak lebih dalam.
penyebab yang berhubungan dengan psikis
secara psikis penyebab nyeri dapat terjadi oleh karena adanya trauma psikologis. misalnya, kekerasan interpersonal : pemerkosaan, pelecehan anak, atau bunuh diri. nyeri yang disebabkan oleh faktor psikologis merupakan nyeri yang dirasakan bukan karena penyebab organik, melainkan akibat trauma psikologis dan pengaruhnya terhadap fisik
TANDA DAN GEJALA
TANDA GEJALA NYERI AKUT
tanda gejala nyeri akut : perubahanselera makan, perubahan tekanan darah, perubahan frekuensi jantung, perubahan frekuensi pernapasan, laporan isyarat, diaforesis, perilaku distraksi, mengeskpresikan perilaku, fokus menyempit. dilatasi pupil
TANDA GEJALA NYERI KRONIS
tanda gejala nyeri kronis : gangguan kemampuan untuk meneruskan aktivitas sebelumnya, anoreksia, perubahan pola tidur, depresi, letih, iritabilitas, gelisah, berfokus pada diri sendiri.
KLASIFIKASI NYERI
NYERI AKUT
nyeri akut terjadi setelah terjadinya cidera akut, penyakit atau intervensi bedah memiliki awitan yang cepat dengan intensitas yang bervariatif (ringan sampai berat) dan berlangsung secara singkat. nyeri akut disebabkan oleh aktivitas nosiseptor dan biasanya berlangsung dalam waktu yang singkat atau kurang dari 6 bulan. nyeri akut dianggap memiliki durasi terbatas dan bisa diprediksi, seperti nyeri pasca operasi yang biasanya akan menghilang ketika luka sembuh.
NYERI KRONIK
nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intensitas yang menetap sepanjang periode waktu. nyeri kronik berlangsung diluar waktu penyembuhan yang sering dilakukan dengan penyebab atau cidera fisik. misal : nyeri pada kanker timbul akibat kompresi saraf perifer atau meninges akibat kerusakan struktur setelah pembedahan, kemoterapi, dan infiltrasi tumor. nyeri kronik dianggap sebagai nyeri yang berlangsung lebih dari 6 bulan dan tidak diketahui kapan berakhir kecuali jika terjadi penyembuhan yang lambat, sperti pada luka bakar. penyebab dari nyeri kronik adalah kondisi muskoloskeletal kronis, kenakan sistem saraf, penekanan saraf, infiltrasi tumor, ketidakseimbangan neurotransmitter, neuromodulator dan reseptor. kondsi klinis terkait nyeri kronik misalnya artritis rematoid, infeksi, cedera medula spinalis dan kondisi pasca partum.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI
a. Budaya : latar belakang etnik dan warisan budaya telah lama dikenal sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi nyeri dan ekspresi nyeri tersebut. perilaku yang berhubungan dengan nyeri adalah sebuah bagian dari proses sosialisai. b. jenis kelamin : merupakan perbedaan yang telah dikodratkan tuhan. perbedaan antara laki- laki dengan perempuan tidak hanya dalam faktor biologis tetapi aspek sosial kultural juga membentuk berbagai karakter sifat gender. jenis kelamin dengan respon nyeri laki-laki dan perempuan berbeda. hal ini terjadi karena laki-laki lebih siap untuk menerima efek, komplikasi dari nyeri sedangkan perempuan suka mengeluhkan sakitnya dan menangis. c. usia : semakin bertambah usia semakin bertambah pula pemahaman terhadap suatu masalah yang diakibatkan oleh tindakan dan memiliki usaha untuk mengatasinya. umur lansia lebih siap melakukan dengan menerima dampak, efek dan komplikasi nyeri. d. makna nyeri : Beberapa klien dapat lebih mudah menerima nyeri dibandingkan klien lain, bergantung pada keadaan dan interpretasi klien mengenai makna nyeri tersebut. Seorang klien yang menghubungkan rasa nyeri dengan hasil akhir yang positif dapat menahan nyeri dengan sangat baik. Sebaliknya, klien yang nyeri kroniknya tidak mereda dapat merasa lebih menderita. e. Kepercayaan spiritual Kepercayaan spiritual dapat menjadi kekuatan yang memengaruhi pengalaman individu dari nyeri. Pasien mungkin terbantu dengan cara berbincang dengan penasihat spiritual mereka (Taylor, 2011) f. Ansietas Stimulus nyeri mengaktifkan bagian sistem limbik yang diyakini mengendalikan emosi seseorang, khususnya ansietas (Taylor, 2011) g. Lingkungan dan dukungan keluarga Individu dari kelompok sosiobudaya yang berbeda memiliki harapan yang berbeda tentang orang, tempat mereka menumpahkan keluhan mereka tentang nyeri, klien yang mengalami nyeri seringkali bergantung pada anggota keluarga atau teman untuk memperoleh dukungan, bantuan, atau perlindungan. Apabila tidak ada keluarga atau teman, seringkali pengalaman nyeri membuat klien semakin tertekan (Potter & Perry, 2006).
budaya
jenis kelamin
usia
makna nyeri
kepercayaan spiritual
ansietas
lingkungan dan dukungan keluarga
trauma jaringan
sel saraf rusak
EBN
TERAPI RELAKSASI
Berdasarkan hasil analisis pengaruh terapi farmakologi analgesic dan terapi non farmakologi (relaksasi nafas dalam) terhadap perubahan tingkat nyeri akut abdomen pasien di IGD RSUD Bangil didapatkan hasil bahwa terdapat terapi farmakologi analgesik dan terapi non farmakologi (relaksasi nafas dalam) terhadap perubahan tingkat nyeri pasien abdominal pain. Menurut (Ernawati, Hartati & Hadi, 2010), teknik relaksasi nafas dalam yang dilakukan secara berulang akan menimbulkan rasa nyaman. relaksasi merupakan intervensi mandiri untuk menurunkan intensitas nyeri, meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah, terdapat banyak evidence yang menunjukkan bahwa relaksasi efektif dalam meredakan nyeri (Smeltzer, 2009). Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa teknik relaksasi nafas dalam bisa meningkatkan ventilasi paru dan meningkatkan oksigenasi darah sehingga bisa merilekskan ketegangan otot dan mengurangi nyeri. Sumber : Borneo Journal Of Medical Laboratory Technology Volume 2 No. 1 Oktober 2019. ISSN : 2622-6111. TERAPI KOMBINASI TERHADAP NYERI AKUT ABDOMEN DI RSUD BANGIL KABUPATEN PASURUAN JAWA TIMUR Combination Therapy toward .Acute Abdominal Pain in Bangil district Hospital, Pasuruan, East Java
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLOGI
1. Analgesik narkotik : terdiri dari berbagai derativ opium seperti morfin dan kodein. narkotik memberikan efek penurunan nyeri dan kegembiraan karena obat ini mengadakan ikatan dengan reseptor opiat dan mengaktifkan penekanan nyeri endogen pada susunan saraf pusat, namun penggunaan obat ini menimbulkan efek menekan pusat pernapasan di medulla batang otak. 2. analgesik non narkotik , seperti aspirin, asetaminpofen dan ibuprofen selain memiliki efek anti nyeri juga memiliki efek antiinflamasi dan antipiretik. efek samping obat ini paling umum terjadi gangguan pencernaan seperti adanya ulkus gaster dan perdarahan gaster
NON FARMAKOLOGIS
1. relaksasi : adalah suatu tindakan untuk membebaskan mental fisik dari ketegangan dan stress sehingga dapat meningkatkan toleransi terhadap nyeri. 2. imajinasi terbimbing : adalah upaya untuk menciptakan kesan dalam pikiran klien, kemudian berkonsentrasi pada kesan tersebut sehingga secara bertahap dapat menurunkan persepsi klien terhadap nyeri. 3. Distraksi : merupakan tindakan pengalihan perhatian klien ke hal-hal diluar nyeri yang demikian diharapkan dapat menurunkan kewaspaan klien terhadap nyeri bahkan meningkatkan toleransi terhadap nyeri. 4. akupuntur : terapi pengobatan kuno dari cina dimana akupuntur menstimulasi titik-titik tersebut pada tubuh untuk meningkatkan aliran energi disepanjang jalur yang disebut jalur meridian.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
pemeriksaan USG
1. Pemeriksaan USG untuk data penunjang apabila ada nyeri tekan abdomen 2. rontgen untuk mengetahui tulang atau organ dalam yang abnormal 3. CT-SCAN untuk mengetahui adanya pembuluh darah yang pecah diotak
Pemeriksaan laboratorium
meliputi pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan urin rutin, pemeriksaan kimia darah, pemeriksaan serologi
PENGKAJIAN NYERI
HAL YANG PERLU DIKAJI
1. Lokasi : untuk menentukan lokasi nyeri yang spesifik minta klien untuk menunjukkan area nyerinya, bisa dengan bantuan gambar. klien bisa menandai bagian tubuh yang mengalami nyeri 2. intensitas nyeri : penggunaan skala intensitas nyeri adalah metode yang mudah dan terpercaya untuk menentukan intensitas nyeri pasien 3. kualitas nyeri : terkadang nyeri bisa terasa seperti ditusuk-tusuk atau dipukul-pukul. perawat perlu mencatat kata-kata yang digunakan klien untuk menggambarkan nyerinya. sebab informasi berpengaruh besar pada diagnosis dan etiologi nyeri. 4. pola nyeri : meliputi waktu awitan , durasi, dan kekambuhan atau interval nyeri. karenanya, perawat perlu mengkaji kapan nyeri dimulai, berapa lama nyeri berlangsung, apakah nyeri berulang dan kapan terakhir kali nyeri muncul 5. faktor prespitasi : terkadang, aktivitas tertentu dapat memicu munculnya nyeri sebagai contoh, aktivitas fisik yang berat dapat menimbulkan nyeri dada. selain itu faktor lingkungan (lingkungan yang sangat dingin atau sangat panas) stressor fisik, dan emosional juga dapat memicu munculnya nyeri 6. gejala yang menyertai : gejala ini meliputi mual, muntah, pusing dan diare. gejala tersebut dapat disebabkan awitan nyeri atau oleh nyeri itu sendiri. 7. sumber koping : setiap individu memiliki startegi koping yang berbeda dalam menghadapi nyeri. strategi tersebut dapat dipengaruhi oleh pengalaman nyeri sebelumnya atau pengaruh agama atau budaya. 8. respon afektif : respon afektif klien terhadap nyeri bervariasi, bergantung pada situasi, derajat, dan durasi nyeri, interpretasi tentang nyeri dan banyak faktor lainnya. perawat perlu mengkaji adanya perasaan ansietas, takut, lelah, depresi atau perasaan gagal pada klien.
MASALAH KEPERAWATAN
NYERI AKUT
SLKI UTAMA : TINGKAT NYERI
SLKI TAMBAHAN
SLKI TAMBAHAN : - Fungsi gastrointestinal - kontrol nyeri - mobilitas fisik - penyembuhan luka - perfusi miokard - perfusi perifer - pola tidur - status kenyamanan - tingkat cedera
SIKI UTAMA : MANAJEMEN NYERI
SIKI TAMBAHAN :
SIKI TAMBAHAN : - aromaterapi - edukasi manajemen nyeri - edukasi teknik napas - kompres dingin - latihan pernapasan - manajemen medikasi - pemantauan nyeri - pemberian obat - pemberian obat intravena - pemberian obat oral - pengaturan posisi - teknik distraksi - teknik imajinasi terbimbing - terapi akupresur - terapi akupuntur - terapi humor - terapi murotal - terapi musik - terapi relaksasi - terapi sentuhan
NYERI KRONIS
SLKI UTAMA : TINGKAT NYERI
SLKI TAMBAHAN
SLKI TAMBAHAN : - kontrol gejala - kontrol nyeri - mobilitas fisik - status kenyamanan - pola tidur - tingkat agitasi - tingkat ansietas
SIKI UTAMA : TERAPI RELAKSASI
SIKI TAMBAHAN
SIKI TAMBAHAN : - aromaterapi - edukasi manajemen nyeri - edukasi teknik napas - kompres dingin - latihan pernapasan - pemantauan nyeri - pemberian analgesik - pemberian obat - pemberian obat intarvena - pemberian obat oral - pengaturan posisi - teknik distraksi - teknik imajinasi terbimbing - terapi akupresur - terapi akupuntur - terapi humor - terapi murotal - terapi sentuhan
nyeri
stimulasi reseptor mekanin
saraf asenden
hipotalamus
merangsang dan merusak ujung saraf reseptor
bradikinin, serotonin, enzim proteotik
NYERI BERDASARKAN SIFATNYA
Incidental pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu lalu menghilang steady pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap serta dirasakan dalam waktu yang lama proximal pain, yaitu nyeri yang dirasakan berintensitas tinggi dan kuat sekali. nyeri tersebut biasanya lebih dari 10-15 menit, lalu menghilang kemudian timbul lagi
incidental pain
steady pain
proximal pain
NYERI BERDASARKAN TEMPATNYA
Pheriperal pain, yakni nyeri yang terasa pada permukaan tubuh. misalnya : pada kulit, mukosa deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih dalam atau pada organ-organ tubuh viseral revered pain, yakni nyeri dalam yang disebabkan karena penyakit organ/struktur dalam tubuh yang ditransmisikan kebagian tubuh di daerah yang berbeda, bukan daerah asal nyeri. central pain, yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan pada sistem saraf pusat, spinal cord, batang otak, talamus dll.
Pheriperal pain
Deep Pain
revered pain
central pain
INTENSITAS NYERI
Nyeri berat (7-10) nyeri sedang (3-6) nyeri ringan (0-3)
nyeri berat : nyeri dengan intensitas tinggi nyeri sedang : nyeri yang menimbulkan reaksi nyeri ringan : nyeri dengan intensitas rendah