Keperawan holisttik adalah praktik keperawatan yang berfokus pada penyembuhan seluruh orang. Praktek ini mengakui bahwa seseorang bukan hanya penyakitnya. Penyembuhan holistik membahas keterkaitan pikiran, tubuh, jiwa, sosial/budaya, emosi, hubungan, konteks, dan lingkungan. Semua aspek ini bergabung untuk menciptakan orang tersebut, jadi untuk menyembuhkan orang tersebut, perawat holistik melihat semua aspek dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi kesehatan pasien.

Menekankan bahwa asuhan yang holistik didasarkan pada suatu kerangka filosofi serta komitmen terhadap pendidikan, refleksi dan pengetahuan

Menekankan bahwa asuhan yang profesioanal didasarkan pada teori, diinformasikan oleh penelitian dan didasarkan oleh prinsip etik sebagai petunjuk praktik yang kompeten.

Keyakinan bahwa perawat harus terlibat dalam perawatan diri untuk meningkatkan kesehatan dan kesadaran pribadi sehingga perawat dapat melayani orang lain sebagi suatu alat bagi proses penyembuhan seseorang

Perawat perlu bekerja sama dengan klien untuk menentukan tujuan bagi kesehatan penyembuhan

Memberikan informasi tentang promosi kesehatan dan pencegahan penyakit dan kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan

Membantu orang lain untuk mengenal diri mereka sendiri dan mengakses kebijaksanaan batin mereka sendiri untuk meningkatkan pertumbuhan, keutuhan, dan kesejahteraan

Refleksi diri dan perawatan diri, serta kesadaran pribadi dan fokus terus menerus untuk menjadi instrumen penyembuhan, merupakan persyaratan penting bagi perawat holistik.

Nilai diri dan memobilisasi sumber daya yang diperlukan untuk merawat diri mereka sendiri.

Berusaha mencapai keselarasan/keseimbangan dalam kehidupan mereka sendiri dan membantu orang lain melakukan hal yang sama

Keperawatan holistik memandang manusia sebagai mahkluk yang harus dipenuhi segala kebutuhan yang diberikan secara komperhensif dan tidak dilakukan secara sepihak/sebagian dari kebutuhannya.

Biologi

Psikologi

Sosial

Spiritual

Konsep sehat mengacu pada seimbangnya ke empat aspek/elemen manusia, berupa bio, psiko, sosio, spiritual. dapat dilihat pada Variabel Falsafah.

“ketiga tingkatan, biologis, psikologis, dan sosial, harus diperhitungkan dalam setiap tugas perawatan kesehatan”.

menggambarkan hubungan interpersonal yang dinamis di mana pasien tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan hidup tertentu. Teori tersebut menjelaskan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan adalah peran, stres, ruang, dan waktu.

Nightingale membuat teori yang dikenal sebagai teori keperawatan modern yang menitikberatkan pada aspek lingkungan.

Teori keperawatan menjadi manusia menyajikan alternatif untuk pendekatan bio-medis konvensional serta pendekatan bio-psiko-sosial-spiritual dari sebagian besar teori dan model keperawatan lainnya. Model Parse menilai kualitas hidup dari perspektif masing-masing orang sebagai tujuan praktik keperawatan.

fokus utama dalam keperawatan adalah pada carative factor yang bermula dari perspectif humanistic yang dikombinasikan dengan dasar pengetahuan ilmiah

eori Manusia Kesatuan Martha E. Rogers memandang keperawatan sebagai ilmu dan seni. Keunikan keperawatan, seperti ilmu lainnya, adalah fenomena yang menjadi fokusnya.

Teori keperawatan humanistik memiliki landasan keyakinan bahwa pasien dapat tumbuh secara sehat dan kreatif. Model ini diciptakan oleh Josephine Paterson dan Loretta Zderad. Paterson dan Zderad percaya bahwa pendidikan keperawatan harus didasarkan pada pengalaman, dan bahwa pelatihan perawat harus berfokus pada kemampuan perawat untuk berhubungan dan berinteraksi dengan pasien sebagai latar belakang ilmiah dan medis.

Teori ini memungkinkan perawat untuk merawat dan memelihara setiap pasien dengan kesadaran dan rasa hormat terhadap keunikan masing-masing pasien.