MindMap Gallery Sharia Bank Fund Management Decoded
Enter the realm of Sharia Bank Fund Management, where financial principles align with Islamic values to create a distinctive approach to wealth management. This guide serves as a gateway to understanding the intricacies of managing funds within the framework of Sharia, ensuring that investments adhere to ethical and Sharia-compliant standards. Whether you're a finance professional, an investor, or someone curious about ethical finance, join us in unraveling the principles that underpin Sharia Bank Fund Management.
Edited at 2023-06-13 19:23:06MANAJEMEN DANA BANK SYARIAH
Definisi
Manajemen dana bank syariah adalah upaya yang dilakukan oleh lembaga bank syariah dalam mengelola atau mengatur posisi dana yang diterima dari aktifitas funding untuk disalurkan kepada aktifitas financing, dengan harapan bank yang bersangkutan tetap mampu memenuhi kriteria likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas
Permasalahan
Berapa memperoleh dana dan dalam bentuk apa dengan biaya yang relative murah. Berapa jumlah dana yang dapat ditanamkan dan dalam bentuk apa untuk memperoleh pendapatan yang optimal. Berapa besarnya dividen yang dibayarkan yang dapat memuaskan pemilik / pendiri dan laba ditahan yang memadai untuk pertumbuhan bank syariah
Tujuan
1. Memperoleh profit yang optimal 2. Menyediakan aktifa cair dan kas yang memadai. 3. Menyimpan cadangan 4. Mengelola kegiatan-kegiatan lembaga ekonomi dengan kebijakan yang pantas bagi seseorang yang bertindak sebagai pemelihara dana-dana orang lain. 5. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan pembiayaan.
Pengelolaan Dana Bank Syariah
1. Kekayaan bank syari’ah dalam bentuk: Kekayaan yang menghasilkan (Aktiva Produktif) yaitu pembiayaan untuk debitur serta penempatan dana dibank atau investasi lain yang menghasilkan pendapatan. Kekayaan yang tidak menghasilkan yaitu kas daninvestasi (harta tetap). 2. Modal bank syari’ah berasal dari: Modal sendiri yaitu simpanan pendiri (modal), cadangan dan hibah, infaq/shadaqah. Simpanan/hutang dari pihak lain. 3. Pendapatan usaha keuangan bank syari’ah berupa bagi hasil atau mark up dari pembiayaan yang diberikan dan biaya administrasi serta jasa tabungan bank syari’ah di bank. 4. Biaya yang harus dipikul oleh bank syari’ah yaitu biaya operasi, biaya gaji, manajemen, kantor dan bagi hasil simpanan nasabah penabung.
Batasan dan Pengukuran Dana Bank Syariah
Struktur Modal
Modal merupakan faktor yang sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan bank sekaligus berfungsi sebagai penjaga kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu modal juga harus dapat digunakan untuk menjaga kemungkinan terjadi risiko, terutama dana-dana pihak ketiga atau masyarakat. Tingkat kecukupan modal bank dinyatakan dengan rasio tertentu yang disebut dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio ( CAR ). Tingkat kecukupan modal ini dapat diukur dengan cara membandingkan dengan aktiva berisiko. Komponen yang terdapat pada indicator ini terdiri dari rasio modal total terhadap Dana / simpanan pihak ketiga, dimana terdiri dari tabungan,giro, dan deposito yang berasal dari masyarakat.
Pemeliharaan Likuiditas
Likuiditas bank adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajibannya, terutama kewajiban jangka pendek.Dari aktiva, likuiditas adalah kemampuan untuk merubah seluruh aset menjadi bentuk tunai ( Cash ).Sedangkan dari sudut passive, adalah kewajiban bank memenuhi kebutuhan dana melalui portofolio liabilitas.Kemampuan likuiditas aset tergantung pada faktor utama, yaitu kandungan daya cair asset itu sendiri dan daya jual aset tersebut.Komponen yang terdapat pada indicator ini adalah berupa rasio dana lancar terhadap dana / simpanan pihak ketiga, yang merupakan perwujudan dari beberapa aset lancar yang dimiliki suatu bank dalam mencairkan asetnya dalam waktu 1 tahun terhadap dana simpanan pihak ketiga yang berasal dari masyarakat dalam bentuk deposito, giro dan tabungan. Disamping komponen tersebut, pemeliharaan likuiditas juga berasal dari rasio total pembiayaan yang dimiliki oleh bank syariah terhadap DPK
Aktiva Produktif ( Pembiayaan )
Kegiatan pembiayaan ( financing ) merupakan salah satu tugas pokok bank, yaitu pemberian fasilitas penyediaan dan untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang berupakandefisit unit, yang menurut sifat penggunaannya, pembiayaan dapat dibagi dalam : Memenuhi kebutuhan konsumsi, yang akan habis untuk memenuhi kebutuhan. Produksi dalam arti luas, yaitu untuk meningkatkan usaha, baik usaha produksi, perdagangan maupun investasi. Komponen dari aktifa produktif adalah berasal dari rasio total pembiayaan bermasalah terhadap total pembiayaan yang diberikan.
Sumber-Sumber Dana Bank Syariah
Modal Inti ( Core Capital )
Modal inti adalah dana modal sendiri, yaitu dana yang berasal dari para pemegang saham, yakni pemilik bank. Pada umumnya dana modal inti terdiri dari : • Modal yang disetor oleh para pemegang saham, sumber utama dari modal perusahaan adalah saham. Sumber dana ini hanya akan timbul apabila pemilik menyertakan dananya pada bank melalui pembelian saham, dan untuk penambahan dana berikutnya dapat dilakukan oleh bank dengan mengeluarkan dan menjual tambahan saham. • Cadangan, yaitu sebagian laba bank yang tidak dibagi, yang berfungsi untuk menutup timbulnya risiko kerugian di kemudian hari. • Laba ditahan, yaitu sebagian laba yang seharusnya dibagikan kepada para pemegang saham, tetapi oleh para pemegang saham sendiri ( melalui rapat umum pemegang saham ) diputuskan untuk ditanam kembali dalam bank.
Kuasi Ekuitas ( Mudharabah Account )
Bank menghimpun dana bagi hasil atas prinsip mudharabah, yaitu akad kerjasama antara pemilik dana (shahibul maal) dengan pengusaha ( mudharib ) untuk melakukan usaha bersama , dan pemilik dana tidak boleh mencampuri pengolahan bisnisnya sehari-hari. Keuntungan yang diperoleh dibagi antara keduanya dengan perbandingan (nisbah) yang telah disepakati sebelumnya. Berdasarkan prinsip ini bank sebagai mudharib, bank menyediakan jasa bagi para investor berupa ( Zainul Arifin , 2002 : 55) Rekening Investasi umum, dimana bank menerima simpanan dari nasabah yang mencari kesempatan investasi atas dana mereka dalam bentuk berdasarkan prinsip mudharabah mutlaqah, simpanan diperjanjikan untuk jangka waktu tertentu. Rekening Investasi khusus, dimana bank bertindak sebagai manajer investasi bagi nasabah institusi ( pemerintah atau lembaga keuangan lain ) atau nasabah korporasi untuk menginvestasikan dana mereka pada unit-unit usaha proyek –proyek tertentu yang mereka setujui atau kehendaki. Rekening tabungan mudharabah, prinsip mudharabah juga digunakan untuk jasa pengolahan rekening tabungan. Salah satu syarat mudharabah adalah dananya harus dalam bentuk uang ( monetary form ), dalam jumlah tertentu dan diserahkan kepada mudharib. Oleh karena itu tabungan mudharabah tidak dapat ditarik sewaktu-waktu sebagaimana tabungan wadiah.
Rekening Dana Titipan
Dana titipan ( Wa’diah ) adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada bank, yang umumnya berupa giro atau tabungan. Pada umumnya motivasi orang menitipkan dana kepada bank adalah untuk keamanan dana mereka dan memperoleh keleluasaan untuk menarik kembali dananya sewaktu-waktu. Rekening giro wadi’ah, bank islam dapat memberikan jasa simpanan giro dalam bentuk rekening wadi’ah. Dalam hal ini bank menggunakan prinsip Wadiah yad dhamanah. Dengan prinsip ini bank sebagi custodian harus menjamin pembayaran kembali nominal simpanan wadi’ah. Rekening tabungan wadi’ah, prinsip wadi’ah yad dhamanah ini juga dipergunakan oleh bank dalam mengelola jasa tabungan, yaitu simpanan dari nasabah yang memerlukan jasa penitipan dana dengan tingkat keleluasaan tertentu untuk menariknya kembali. Bank memperoleh izin dari nasabah menggunakan dana tersebut selama mengendap di bank.
Pengggunaan Dana Bank
Aktiva yang menghasilkan ( Earning Assets )
Adalah aset bank yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Aset ini disalurkan dalam bentuk investasi yang terdiri atas : a. Pembiayaan berdasarkan bagi hasil ( Mudharabah ) b. Pembiayaan berdasarkan Prinsip Penyertaan ( Musyarakah) c. Pembiayaan berdasarkan Prinsip Jual Beli ( Al-Bai ) d. Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa ( Ijarah dan Ijarah Muntahiya Bit Tamlik ) e. Surat-surat berharga syariah dan investasi lainnya.
Aktiva yang tidak menghasilkan ( Non Earning Assets )
Adalah aset yang tidak menghasilkan pendapatan. Pada Non Earning Assets terdiri dari : a) Aktiva dalam bentuk tunai ( Cash Assets ) Aktiva dalam bentuk tunai atau cash assets terdiri dari uang tunai dalam cadangan likuiditas ( primary reserves ) yang harus dipelihara pada bank sentral,giro pada bank dan itemitem tunai lain yang masih dalam proses penagihan ( collection ). b) Pinjaman ( qardh ) Pinjaman qard al hasan adalah merupakan salah satu kegiatan bank syariah dalam mewujudkan tanggung jawab sosialnya sesuai dengan ajaran islam. Untuk kegiatan ini bank tidak memperoleh penghasilan karena bank dilarang untuk meminta imbalan apapun dari para penerima qard. c) Penanaman dana dalam aktiva tetap dan inventaris (premises and equipment ).
Sumber dan Alokasi Pendapatan Bank Syariah
Bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah. Keuntungan atas kontrak jual beli ( al-Bai’ ). Hasil sewa atas kontrak ijarah dan ijarah wa iqtina. Fee dan biaya administrasi atas jasa-jasa lainnya.
Pembagian Keuntungan ( Profit Distribution )
Pendapatan –pendapatan yang dihasilkan dari kontrak pembiayaan, setelah dikurangi dengan biaya-biaya operasional, harus dibagi atau didistribusikan antara bank dengan para penyandang dana, yaitu nasabah investasi, para penabung, dan para pemegang saham sesuai dengan nisbah bagi hasil yang diperjanjikan
Revenue Sharing
Dalam dunia perbankan syariah mungkin sering didengar istilah bagi hasil atau yang lebih dikenal dengan istilah profit sharing atau revenue sharing. Profit sharing secara etimologi diartikan bagi keuntungan. Dalam kamus ekonomi diartikan pembagian laba. Profit secara istilah adalah perbedaan yang tmbul ketika total pendapatan ( total revenue ) suatu perusahaan lebih besar dari biaya total ( total cost ). Didalam istilah lain profit sharing adalah perhitungan bagi hasil didasarkan kepada hasil bersih dari total pendapatan setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan tersebut Revenue sharing, secara bahasa revenue berarti uang masuk, pendapatan atau income. Dalam istilah perbankan revenue sharing berarti proses bagi pendapatan yang dilakukan sebelum memperhitungkan biaya-biaya operasional yang ditanggung oleh bank, biasanya pendapatan yang didistribusikan hanyalah pendapatan atas investasi dana, dana tidak termasuk fee atau komisi atau jasa –jasa yang diberikan oleh bank karena pendapatan tersebut pertama harus dialokasikan untuk mendukung biaya operasional bank.
Keuntungan Bersih Bank
Tingkat keuntungan bersih ( net income ) yang dihasilkan oleh bank dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat dikendalikan ( controllable factors ) dan faktor –faktor yang tidak dapat dikendalikan ( uncontrable factors ). Controlable factors adalah faktor –faktor yang dapat dipengaruhi oleh manajemen seperti pendapatan ( tingkat bagi hasil, keuntungan atas transaksi jual beli, pendapatan fee atas layanan yang diberikan ) dan pengendalian biaya-biaya. Uncontrolable factors adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja bank seperti kondisi ekonomi secara umum dan situasi persaingan di lingkungan wilayah operasinya. Ada dua rasio yang biasanya dipakai untuk mengukur kinerja bank yaitu Return on Asset ( ROA ) dan Retun on Equity ( ROE ). ROA adalah perbandingan antara pendapatan bersih ( net income ) dengan rata-rata aktiva ( average assets ). ROE didefinisikan sebagai perbandingan antara pendapatan bersih ( net income ) dengan rata-rata modal ( average equity ) atau investasi para pemilik bank.Dari pandangan para pemilik , ROE adalah ukuran yang lebih penting karena merefleksikan kepentingan kepemilikan mereka. Keuntungan bagi para pemilik bank adalah merupakan hasil dari tingkat keuntungan ( profitability ) dari aset dan tingkat leverage yang dipakai. Hubungan antara ROA dan leverage dapat digambarkan sebagai berikut : ( Zainul Arifin, 2002 : 68 ) Return on Assets x Leverage multiplier = Return on Equity Net income x Average assets = ROE Average assets capital